BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 02 September 2009

Ular berkaki empat

Ular berkaki empat

RENGAT – Warga Kota Rengat, Indragiri Hulu, Provinsi Riau, dihebohkan penemuan ular aneh. Ular berwarna hitam tersebut memiliki empat kaki. Adalah Bujang, pemuda berusia 26 tahun, yang memelihara binatang langka tersebut.

ular

Bujang yang sehari-hari bekerja sebagai loper koran itu menyimpan ular aneh tersebut dalam botol air mineral. Panjang ular itu sekitar 15 sentimeter.

Secara kasatmata, ular tersebut terlihat memiliki empat kaki. ”Mungkin ini masih anaknya, tapi saya juga nggak tahu nama binatang ini,” ucap Bujang yang saat itu didampingi rekannya, Berto.

Dia menuturkan bahwa ular tersebut diperolehnya dari seorang warga di Desa Rantau Mapesai, Rengat Seberang, Kecamatan Rengat, Minggu pagi lalu (15/2). Warga tersebut menuturkan, ular berkaki empat itu ditemukan di selokan kecil depan rumahnya.

Karena tidak mengetahui jenis binatang itu dan kebingungan memeliharanya, warga tersebut memberikannya kepada Bujang. ”Saya sendiri juga tidak tahu, tapi belum lama ini saya pernah baca di koran, binatang seperti ini pernah ditemukan di Kalimantan dan tergolong langka,” ujarnya.

Ular berkaki empat milik Bujang itu mirip salamander, vertebrata yang hidup di dua alam (amfibi) yang tergolong dalam kelas amfibi yang berekor dan berkaki (caudata/urodela). Ahmad Muhammad, dosen biologi fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (FMIPA), menduga binatang itu masuk jenis kadal. Hewan tersebut memang sangat langka. ”Setahu saya, ini yang pertama ditemukan masyarakat di Riau, tapi mungkin juga di Sumatera. Namun, saya tidak tahu pasti. Kalau di Kalimantan saya pernah dengar,” ungkap alumnus Universitas Gajah Mada itu.

Tentang tragedi Situ Gintung

Tentang tragedi Situ Gintung

Saya hanya mengulas tentang sisi lain dari tragedi Situ Gintung. Masalahnya kalau info tentang kejadian dan tragedi Situ Gintung bisa dicari dimana-mana terutama di situs terkemuka sudah banyak. Namun kami di sini ingin mengulas sedikit tentang kejadian di Situ Gintung tersebut. Karena tragedi ini merupakan tragedi yang memilukan.

Kejadian yang sangat menyedihkan sekaligus memilukan memang. Bisa dikatakan sebagai tsunami kecil di Situ Gintung tersebut mengingatkan kita pada berbagao bencanan dan musibah yang terjadi di Indonesia. Memang musibah sepertinya sudah ditakdirkan oleh yang kuasa pada setiap jiwa. Siapa yang akan diambil oleh yang kuasa melalui berbagai macam tragedi siapa yang bisa menolaknya. Karena itu dengan amat sangat kami ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi di Situ Gintung tersebut. Semoga arwahnya dapat diterima disi-Nya dan mendapat tempat yang layak. Kemudian bagi keluarga yang ditinggalkan semoga tetap tabah dan sabar dalam menghadapai tragedi ini serta masih diberi kekuatan untuk terus berbenah dan melanjutkan kehidupan dhari-hari selanjutnya.

Kalau melihat info yang dapat dari berbagai sumber bahwa bendungan tersebut dibangun sejak zaman Belanda pada tahun 1933 dan sekarang kira-kira sudah berumur 76 tahun. Wah.. kalau umur manusia segitu ya, sudah dikatakan renta alias tua dan sebentar lagi memang harus kembali ke pangkuan yang maha kuasa. Bendungan adalah bendungan homogen yang mana terdiri satu jenis tanah urukan. Kemudian panjang bendungan sebesar 200 meter dan dibawahnya berdiri banyak pemukiman penduduk di lereng-lereng bendungan tersebut yang seharusnya menjadi jalan air.

Dengan tidak melihat siapa yang salah dalam tragedi ini saya cuma ingin berkomentar bahwa melihat usia yang sudah tua bagi bendungan itu sudah selayaknya menjadi perhatian bagi yang berkepentingan tentunya. Ibarat sebuah mobil yang dipakai terus-menerus tentu harus ada perawatan yang lebih baik, apalagi kalau kondisinya sudah tua. Apakah ini yang luput dari perhatian kita. Dan saya melihat akan banyak jenis bendungan-bendungan lain atau bangunan apapun yang perlu penelitian dan di cek kondisinya apakah masih layak digunakan atau bahkan sebaiknya dihancurkan saja. Seperti pernah ada keluar di film Discovery Metro TV, ada bangunan-bangunan di luar negeri yang sudah tidak layak dipakai atau umurnya sebentar lagi lalu dihancurkan menggunakan bom yang dirancang khusus sehingga bangunan tersebut runtuh dengan bagus (luruh ke bawah) dan tidak membahayakan bangunan disekitarnya.

Karena itu harus ada tim khusus yang menangani sebuah bangunan sampai berapa lagi umurnya. dan saya yakin tim ini tentu sudah ada di pemerintahan. Nah berikut daftar bangunan yang perlu di cek lagi umurnya, menurut pengamatan saya :

1. Monas

2. Gedung DPR/MPR

3. Masjid Istiqlal

4. Jalan Tol

5. Gedung-gedung besar seperti Hotel dll

6. Wisata dalam air (apa ya namanya….! ) : Ruang kaca /lorong dalam air

7. dan lain-lain

Bangunan-bangunan tersebut sudah selayaknya menjadi perhatian yang sangat serius. Karena bila tidak akan membahayakan orang disekitarnya.

Apakah rezeki kita halal ????


Hidup ini tidak lepas dari kebutuhan yang harus dipenuhi. Tuntutan kebutuhan akan bertambah seiring dengan meningkatnya usia dan gaya hidup. Selain itu tuntutan lingkungan dan masyarakat juga mempengaruhi kebutuhan yang harus dicukupinya. Karena itu sudah lumrah dan wajar, orang akan mencari penghidupan yang lebih baik, lebih layak dan lebih menyenangkan. Hal ini juga di pengaruhi oleh keinginan orang untuk mengubah nasib dan menaikkan gengsi/strata sosial di mata masyarakat.

Di zaman yang kata orang sekarang modern ini jenis pekerjaan tentu sudah sangat komplek dan beraneka ragam. Mulai dari jenis pekerjaan dengan strata sosial rendah sampai ke level yang tinggi. Dari pekerjaan yang nyata sampai pekerjaan yang maya. Dari pekerjaan yang langsung menghasilkan uang beberapa waktu sampai pekerjaan yang menghasilkan uang terus menerus tanpa henti bahkan sampai ke anak cucu dan generasi berikutnya.

DAri sisi hukum dan agama, mencari rezeki di dasarkan pada bagaimana mencari rezeki tersebut tidak menyalahi aturan. Dalam hal ini tentu yang halal. Yang halal artinya rezeki di peroleh melalui jalan yang benar, tidak merugikan pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena rezeki yang kita dapatkan akan digunakan dan dimakan oleh kita sendiri, istri dan anak-anaka kita.

Melihat uraian diatas, saya tertarik untuk membahas topik ini dengan judul “Apakah rezeki kita halal”. Sebuah pertanyaan klasik memang. Karena sebenarnya kita sendiripun sudah tahu, bahwa kalau rezeki dicari dengan jalan yang tidak sesuai dengan ajaran agama, ya itu yang disebut tidak halal. Namun pertanyaannya bukan sesimpel itu. Di zaman yang serba canggih ini kadang-kadang batas antara halal dan haram sangat tipis. Apa yang kita lakukan selama ini sepertinya halal, padahal kalau diteliti lebih detail bisa jadi haram.

Saya akan buatkan beberapa contoh yang memang, bisa jadi haram atau masih bingung apakah haram atau halal yang terfokus dengan kemajuan teknologi. Kita tahu bahwa mengambil hak orang lain tanpa izin adalah perbuatan yang haram, termasuk juga pembajakan software, lagu, game, dan sejenisnya. Tapi hal ini sepertinya sudah membudaya dimasyarakat kita. Mulai dari konsumsi untuk diri sendiri maupun yang komersialkan.

Berikut contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
- Kalau mendownload lagu dari internet untuk diri sendiri, halal?
- Kalau punya usaha PS, yang notabene pakai software game bajakan…!
- Kalau seorang ustad mempunyai komputer sendiri dan digunakan untuk membuat konsep ceramahnya, yang pakai software bajakan…!
- Kalau sebuah parpol islam dikantornya masih pakai software bajakan..!
- Kalau kita bekerja di perusahaan yang masih pakai software bajakan…!
- Kalau di masjid, sekolah islam, lembaga islam masih pakai software bajakan…!
- Kalau kita masih menabung di bank yang punya sistem bunga…!
- Kalau kita ambil kredit rumah, lalu slip gajinya di besarin supaya dapat kredit rumahnya (berbohong..bukan)…!
- Kalau perusahaan kita mau ambil kredit di bank, lalu laporan keuanganya dibuat fiktif..!
- Kalau kita melakukan burning CD dari software untuk diberikan kepada orang lain…!
- Kalau ……..dan banyak lagi bukan

Kadang-kadang ..saya bingung..bagaimana supaya rezeki yang kita peroleh itu halal dan jauh dari haram. Karena kebanyakan pekerjaan yang kita lakukan tidak bisa jauh dari haram walau itu sedikit